Minggu, 02 Oktober 2016

3. Kata

1. Kata
a.       Hakikat Kata
·         Kridalaksana (1985) menjelaskan kata sebagai satuan fonologis. Penempatan kata dapat dipindah- pindahkan dalam ujaran dengan tidak merubah identitasnya.
·         Ramlan (1996) mengatakan, kata merupakan dua macam satuan, yaitu satuan fonologis dan satuan gramatis.
·         Pendapat lain mengatakan bahwa kata adalah kesatuan kumpulan fonem atau huruf yang terkecil yang mengandung pengertian (Alisyahbana, 1978).
“ Jadi, dari pendapat- pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa kata adalah bentuk bebas terkecil yang mempunyai kesatuan fonologis dan kesatuan gramatis yang mengandung suatu pengertian”.
b.      Klasifikasi Kata
·         Kelas terbuka merupakan kelas yang keanggotaannya dapat bertambah atau berkurang sewaktu- waktu berkenaan dengan perkembangan sosial budaya yang terjadi dalam masyarakat penutur suatu bahasa. Yang termasuk kelas terbuka adalah kata- kata yang termasuk dalam kelas verba, nomina, adjektiva.
ü  Verba ciri utamanya dilihat dari adverbia yang mendampinginya adalah bahwa kata- kata yang termasuk kelas verba.
ü  Nomina ciri utamanya dilihat dari adverbia pendampingnya adalah bahwa kata yang termasuk kelas nomina.
ü  Adjektiva ciri utamanya pendampinya adalah bahwa kata yang termasuk kelas adjektiva.
Berikut ini adalah ciri yang dapat membedakan ketiga kelas tersebut :
Ø  Kata dari kelas nomina tidak dapat didampingi oleh negasi tidak.

                                                                pensil                           pulang                         tinggi 
                                                tidak        meja             tidak        makan          tidak       bagus
                                                                buku                             tidur                            besar
Ø  Kata dari kelas verba tidak dapat didampingi oleh adverbia frekuensi sering.
 

                      pergi                            buku                             bagus
sering      datang          sering      meja             sering       tinggi
                minum                         pergi                             besar

Ø  Kata dari kelas ajektifa dapat di dampingi adverbia derajat agak
    Besar                            pensil                           pulang
Agak       bagus           agak          meja            agak         datang
                      Tinggi                           bulan                            mandi
·         Kelas tertutup merupakan kelas kata yang jumlah keanggotaannya terbatas dan tidak tampak kemungkinan untuk bertambah atau berkurang.
1)      Adverbia fungsinya untuk menerangkan kata kerja, kata sifat dan lainnya.
2)      Pronomina disebut kata ganti karena menggatikan nomina yang ada.
v  Kata ganti diri merupakan Pronomina yang menggantikan nomina orang atau yang diorangkan, baik berupa nama diri atau bukan.
v  Kata ganti penunjuk merupakan kata ini dan itu yang digunakan  untuk menggantikan nomina sekaligus dengan penunjukan.
v  Kata ganti tanya digunakan unruk bertanya atau menanyakan sesuatu seperti ( apa, siapa, kenapa, mengapa, berapa, bagaimana, dan mana.
v  Promina tak tentu digunakan untuk menggantikan nomina yang tidak tentu seperti ( seseorang, salah seorang, siapa saja, setiap orang, masing- masing, suatu, sesuatu, sewaktu- waktu, beberapa, salah satu).
3)      Numeralia ( kata bilangan)  merupakan kata yang menyatakan bilangan, jumlah, nomor, urutan, himpunan. Sedangkan kata bantu bilangan digunakan sebagai tanda pengenal nomina tertentu dan ditempatkan di antara kata bilangan dengan nominanya seperti ( orang untuk manusia, ekor untuk binatang, dan buah untuk benda umum).
4)      Preposisi ( kata depan) digunakan untuk merangkaikan nomina dengan verba di dalam suatu klausa.
5)      Konjungsi (kata penghubung) adalah kata yang menghubungkan satuan sintaksis baik antara kata dengan kata, frase dengan frase, klausa dengan klausa dan kalimat dengan kalimat.
6)      Artikulus (kata sandang) fungsinya sebagai penentu atau mendefinitkan suatu nomina, ajektifa, atau kelas lain.
c.       Pembentukan kata secara inflektif dan derivatif serta paradigmanya
·         Pembentukaan kata inflektif adalah pembentukan kata dimana identitas leksikal kata yang dihasilkan sama  dengan identitas leksikal kata dasarnya.
Kasus inflektif dalam bahasa Indonesia hanya terdapat dalam pembentukan verba transitif, prefiks me- untuk verba transitif aktif, dan prefiks di- untuk verba transitif pasif tindakan, prefiks ter- untuk verba transitif pasif keadaan dan prefiks zero untuk verba imperatif.
·         Sedangkan dalam proses pembentukan derivatif identitas bentuk yang dihasilkan tidak sama dengan identitas leksikal bentuk dasarnya.
Contoh kasus inflektif dan derivative:
Inflektif
membeli
beli
Derivative
pembeli
beli

Alasannya, dasar beli dan kata membeli sama-sama berkategori verba, sedangkan dasar beli dan kata pembeli berbeda kategori (beli, kategori verba; pembeli, kategori nomina).
2. Klitika
Klitika adalah semacam imbuhan yang dalam ucapan tidak mempunyai tekanan sendiri dan tidak merupakan kata karena tidak dapat berdiri sendiri. Jadi, klitikamerupakan bentuk yang selalu terikat pada bentuk (kata) lain (KBBI). Klitika merupakan morfem pendek yang terdiri atas 2 silabel atau paling tidak satu silabel. Morfem ini tidak bisa diberi aksen atau tekanan dan mengandung arti yang sulit dideskripsikan secara leksikal. Klitika juga tidak terikat pada morfem-morfem tertentu (morfem bebas). Namun adakalanya klitika juga selalu terikat pada morfem-morfem tertentu (morfem terikat). Misalnya, klitika [-pun] dan [-lah] (contoh klitika dalam bahasa Indonesia). Berdasarkan letaknya, klitika dibedakan menjadi 2 jenis yaitu :
Proklitika, merupakan klitik yang terletak di sebelah kiri dari suatu kata.
Enklitika, merupakan klitik yang terletak di sebelah kanan dari suatu kata.
1.     Kata Berklitika -lah, Contoh :
·         Pergilah sekarang, sebelum hujan turun.
·         Masuklah!
·         Dialah yang menggugat soal itu.
·         Cara seperti itu tidaklah pantas.
2.     Berklitika pun, Contoh :
·         Mereka pun akhirnya senang tinggal di lokasi itu.
·         Kalau Andi pergi, Susi pun pergi. (susi juga pergi)
·         Meskipun ditraktir, aku tak sudi.








Sumber :
ü  Chaer, Abdul. 2008. Morfologi Bahasa Indonesia. Jakarta : PT. Rineka Cipta.
ü  Putrayasa, Ida Bagus. 2008. Kajian Morfologi. Bandung : PT Refika Aditama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar