1. Reduplikasi
Dalam Bahasa Indonesia reduplikasi merupakan mekanisme
yang penting dalam pembentukan kata, di samping afiksasi, komposisi, dan akronimisasi.
a. Reduplikasi fonologis
Reduplikasi
ini berlangsung pada dasar yang bukan akar atau terhadap bentuk yang statusnya
lebih tinggi dari akar. Status bentuk yang diulang tidak jelas dan reduplikasi fonologis ini tidak
menghasilkan makna gramatikal, melainkan menghasilkan makna leksikal. Yang
termasuk reduplikasi ini adalah :
1) Kuku, dada, pipi, cincin, dan sisi. Bentuk tersebut adalah sebuah kata
yang bunyi kedua suku katanya sama.
2) Foya-foya,tubi-tubi,sema-sema,
anai-anai dan ani-ani. Bentuk ini
diulang secara utuh, bentuk dasarnya tidak berstatus sebagai akar mandiri dan
tidak ada dalam Bahasa Indonesia.
3) Laba-laba,kupu-kupu,paru-paru,onde-onde
dan rama-rama. Bentuk
ini jelas sebagai bentuk ulang dan dasarnya pun ada. Tetapi reduplikasinya
tidak menghasilkan makna gramatikal namun makna leksikal`
4) Mondar-mandir,luntang-lantung,lunggang-langgang,kocar-kacir
dan teka-teki. Bentuk
ini tidak diketahui akar yang menjadi dasar pengulangannya. Dan maknanya adalah
makna leksikal bukan gramatikal serta disebut kata ulang semu.
b. Reduplikasi sintaksis
Reduplikasi ini merupakan proses
pengulangan terhadap sebuah dasar yang biasanya berupa akar, tetapi
menghasilkan satuan bahasa yang statusnya lebih tinggi daripada sebuah kata. Kridalaksana
(1989) menyebutnya menghasilkan sebuah ‘ulangan kata’, bukan ‘kata ulang’.
Contoh: suaminya benar benar jantan.
c. Reduplikasi semantis
Reduplikasi
ini merupakan pengulangan “makna” yang sama dari dua buah kata yang bersinonim.
Contoh: kata ilmu dan kata pengetahuan memiliki makna yang sama.
Bentuk seperti ini dalam buku tata bahasa dimasukkan dalam kelompok reduplikasi
berubah bunyi (dwilingga salin suara).
d. Reduplikasi morfologis
Reduplikasi
ini dapat terjadi bentuk dasar yang berupa akar, berupa bentuk afiks dan
komposisi. Prosesnya dapat berupa pengulangan utuh, pengulangan berubah bunyi
dan pengulangan sebagaian.
1) Pengulangan Akar
Bentuk
dasar yang berupa akar memiliki tiga macam proses pengulangan, yaitu
pengulangan utuh, sebagian dan perubahan bunyi.
Pengulangan
|
Artinya
|
Bentuk dasar
|
Kata
|
Utuh
|
Dasarnya diulang tanpa melakukan perubahan bentuk
fisik dari akarnya.
|
meja
|
meja-meja
|
Sebagian
|
Bentuk dasar itu hanya salah satu suku katanya saja
disertai dengan “pelemahan” bunyi`
|
tangga
|
tetangga
|
Dengan perubahan bunyi
|
Bentuk dasarnya diulang tetapi disertai dengan perubahan
bunyi.
|
-
|
ramah-tamah
|
2) Pengulangan Dasar Berafiks
Disini
terdapat tiga macam proses afiksasi:
§ 
Pertama, akarnya diberikan afiks dulu, baru kemudian
diulang atau di reduplikasikan. Contoh: lihat me-
lihat melihat-lihat
§ 
Kedua, akarnya di reduplikaikan dulu kemudian
diberikan afiks. Contoh : jalan jalan-jalan ber- jalan-jalan
§ 
Ketiga, akarnya diberi afiks dulu dan diulang secara
bersamaan. Contoh : minggu ber minggu-minggu
Berikut
ini dibicarakan proses itu dengan afiksnya satu per satu:
Akar
|
Arti
|
Kata dasar
|
Kata
|
Berprefiks ber-
|
a. Dilakukan pengulangan sebagian
b. Dilakukan pengulangan sebagian
|
a. ber + lari
b. ber + hari
|
a. berlari- larian
b. berhari- hari
|
Berkonfiks ber-an
|
Direduplikasikan sebagian hanya akarnya
|
berpelukan
|
berpeluk- pelukan
|
Berprefiks me-
|
a. Bersifat progresif dan kelompok
b. Bersifat regresif
|
a. menari
b. memukul
|
a. menari- nari
b. pukul- memukul
|
Berklofiks me- kan
|
Direduplikasikan hanya akarnya saja
|
melebihkan
|
melebih- lebihkan
|
Berklofiks me- i
|
Direduplikasikan hanya akarnya saja
|
melempari
|
melempar- lempari
|
Berprefiks pe-
|
Direduplikasikan secara utuh
|
pembina
|
pembina- pembina
|
Berkonfiks pe- an
|
Direduplikasikan secara utuh
|
pendirian
|
pendirian- pendirian
|
Berkonfiks per- an
|
Direduplikasikan harus secara utuh
|
peraturan
|
peraturan- peraturan
|
Bersurfiks –an
|
a. Mengulang secara utuh bentuk afiksnya
b. Mengulang akarnya sekaligus dengan pengulangannya
|
a. tulisan
b. biji
|
a. tulisan- tulisan
b. biji- bijian
|
Berprefiks se-
|
a. Diulang secara utuh
b. Diulang hanya akarnya
|
a. sekali
b. baik
|
a. sekali- sekali
b. sebaik- baik
|
Berprefiks ter-
|
Direduplikasikan hanya akarnya saja
|
tawa
|
tertawa- tawa
|
Berkonfiks se- nya
|
Direduplikasikan hanya akarnya saja
|
tinggi
|
setinggi-
tingginya
|
Berkonfiks ke- an
|
Direduplikasikan hanya akarnya saja
|
biru
|
kebiru- biruan
|
Berinfiks (-em-, el-, -er-, -m-)
|
Direduplikasikan sekaligus dalam infiksasi dan
proses reduplikasi
|
tali
|
tali- temali
|
3) Reduplikasi Kompositum
(gabungan kata)
Dibedakan
menjadi :
§ Kompositum yang kedua unsurnya
sederajat . Contoh: tua muda- tua muda.
§ Kompositum yang kedua unsurnya
tidak sederajat. Contoh: surat- surat kabar.
e. Reduplikasi dasar nomina
Dasar
nomina ini apabila direduplikasikan akan melahirkan makna gramatikal yang
menyatakan:
·
Banyak
·
Banyak
dan bermacam-macam
·
Banyak
dengan ukuran tertentu
·
Menyerupai
atau seperti
·
Saat
atau waktu
Bentuk
dasar dan bentuk reduplikasi yang melahirkan makna gramatikal tersebut akan di
bahas sebagai berikut:
Dasar nomina
|
Makna
gramatikal
|
Komponen
|
Contoh
|
Berupa akar, bentuk berprefiks pe-,ke-, bekonfiks
pe-an, per-an, ke-an bersufiks –an
|
banyak
|
(+ terhitung)
|
ancaman- ancaman
|
Dalam bentuk akar
|
banyak dan bermacam-macam
|
(+ berjenis)
|
kacang- kacangan
|
Dalam bentuk dasar
|
banyak dengan satuan ukuran tertentu
|
(+ ukuran) atau
(+ takaran)
|
berliter- liter
|
Dalam bentuk akar
|
menyerupai atau seperti
|
(+ bentuk tertentu) atau (+ sifat tertentu)
|
mobil-mobilan
|
Dalam bentuk akar
|
saat
|
(+ saat)
|
pagi- pagi
|
f. Reduplikasi dasar verba
Bentuk
dasar dan bentuk reduplikasi yang melahirkan makna gramatikal tersebut akan di
bahas sebagai berikut:
Makna
gramatikal
|
Komponen
|
Contoh
|
Kejadian (tindakan) berulang kali
|
(+ tindakan) dan (-
durasi)
|
menembak-nembak
|
Kejadian berintensitas
|
(+ tindakan) dan (+ durasi)
|
bermain- main
|
Berbalasan
|
(+ tindakan) dan (-
durasi) serta prefiks me- regresif
|
salah- menyalahkan
|
Dilakukan tanpa tujuan ‘dasar’
|
(+ tindakan) dan (+ durasi)
|
duduk- duduk
|
Hal me…
|
(+ tindakan) dan (+
durasi) serta prefiks me- regresif
|
tari- menari
|
Begitu (dasar)
|
(+ tindakan) dan (+ saat)
|
datang- datang
|
g. Reduplikasi dasar ajektiva
Makna
gramatikal reduplikasi ini sangat tergantung pada konteks kalimatnya. Jadi, ada
kemungkinan bentuk reduplikasi yang sama akan memiliki makna gramatikal yang
berbeda. Bentuk dasar dan bentuk reduplikasi yang melahirkan makna gramatikal
tersebut akan di bahas sebagai berikut:
Makna
gramatikal
|
Komponen
|
Contoh
|
Banyak yang dasar
|
(+ keadaan) dan (+ ukuran)
|
nakal- nakal
|
Se (dasar)
|
(+ keadaan) dan (+ ukuran)
|
lebar- lebar
|
Hanya yang (dasar)
|
(+ keadaan) dan (+ ukuran)
|
besar- besar
|
Sedikit bersifat (dasar)
|
(+ keadaan) dan (+ warna)
|
kebiru- biruan
|
Meskipun (dasar)
|
(+ keadaan) dan (+ sikap)
|
pintar- pintar
|
Sama (dasar)
|
(+ keadaan) dan (+ ukuran)
|
secantik- cantik
|
Intensitas
|
(+ keadaan) dan (+ ukuran)
|
menjelek- jelekkan
|
h. Reduplikasi kelas tertutup
Kata
yang termasuk kelas tertutup adalah kata- kata
yang termasuk dalam kelas adverbia, promina, numeralia, konjungsi,
artikulus, dan interjeksi. Kata dalam kelas ini ada yang mengalami proses
reduplikasi. Namun, makna- makna dalam proses tersebut sukar dikaidahkan. Oleh
karena itu jumlahnya terbatas maka akan dijelaskan sebagai berikut:
Reduplikasi Dasar
|
Kosakata
|
Yang Terlibat
|
Contoh
|
1. Adverbia Negasi
|
Bukan, tidak, tak, dan tiada.
|
Bukan dan tidak
|
Disini kamu jangan berbicara yang tidak- tidak.
|
2. Adverbia Larangan
|
Jangan dan tidak boleh
|
Jangan
|
Mari kita segera pulang, jangan-jangan ayah sudah di rumah.
|
3. Adverbia Kala
|
Lampau (sedang, tengah)
Kala kini (lagi)
Kala yang akan datang ( akan dan mau)
|
sudah dan akan
|
Kerjanya hanya mengumpulkan harta seakan-akan dia bisa hidup
selamanya .
|
4. Adverbia Keharusan
|
Kemungkinan (barangkali, kali, dan mungkin)
Keharusan (mau, ingin, dan hendak)
Boleh
|
Kali, mau, dan boleh
|
Boleh- boleh saja
kalau Anda mau mengajukan usul itu.
|
5. Adverbia Jumlah
|
Banyak, sedikit, lebih, kurang, dan cukup
|
Semuanya terlibat
|
Setelah diberi gula harus diberi air banyak- banyak.
|
6. Adverbia Taraf
|
Agak, sangat, amat, sekali, sedang, kurang, dan paling
|
Agak dan paling
|
Harganya paling- paling seribu rupiah.
|
7. Adverbia Frekuensi
|
Sekali, jarang, sering, dan lagi
|
Semuanya terlibat
|
Jangan sekali- kali kau langgar peraturan itu.
|
8. Adverbia Tanya
|
Apa, siapa, berapa, mana, kenapa, mengapa, bagaimana
|
Semuanya terlibat
|
Dia bukan siapa- siapa, maka jangan takut.
|
9. Promina Persona
|
Saya dan aku sebagai orang pertama tunggal; kami sebagai orang pertama
jamak eksklusif; kita sebagai orang pertama jamak inklusif; kami, engkau dan
anda sebagai orang kedua tunggal; kalian dan kamu sekalian sebagai orang
kedua jamak; dia, ia dan beliau sebagai orang ketiga tunggal dan mereka
sebagai orang ketiga jamak
|
Semuanya terlibat
|
Beliau- beliau diataslah yang mengerti masalah sebenarnya.
|
10. Promina demonstratifa
|
Ini, itu, begini dan begitu
|
Semuanya terlibat
|
Mengapa yang ini- ini saja yang kamu tuntut.
|
11. Numeralia
|
Nama bilangan
|
Semuanya terlibat
|
Mereka diberi uang seratus- seratus.
|
12. Kunjungsi koordinatif
|
Dan menyatakan gabungan
Serta menyatakan kesertaan
Melainkan menyatakan kebalikan bahkan dan malah (an) menyatakan
penguatan
Kemudian, setelah, sesudah, dan lalu menyatakan hubungan waktu
|
Semuanya terlibat
|
Kita tidak perlu mengangat lagi kejadian yang lalu- lalu.
|
13. Konjungsi subordinatif
|
Karena, sebab, asal, dan lantaran menyatakan sebab
Kalau, jika, jikalau, andai, andaikata, dan seandainya menyatakan
persyaratan
Meski (pun), biar (pun), kendati (pun) menyatakan penguatan
Hingga, sehingga dan sampai menyatakan batas
Kecuali
|
Kalau, andai dan sampai
|
Mari kita ke kebun, kalau- kalau ada durian jatuh.
|