Minggu, 25 September 2016

1.Hakikat morfologi

*  Morfologi sebagai cabang ilmu linguistik

A.    Hakikat morfologi dari beberapa pakar
Secara etimologi kata morfologi berasal dari kata morf yang berarti ‘bentuk’ dan kata logi yang berarti ‘ilmu’. Jadi secara harfiah kata morfologi berarti ‘ilmu mengenai bentuk’.  Di dalam kajian linguistik, morfologi berarti ‘ilmu mengenai bentuk- bentuk dan pembentukan kata’; sedangkan di dalam kajian biologi morfologi berarti ‘ilmu mengenai bentuk- bentuk sel- sel tumbuhan atau jasad- jasad hidup’.
B.     MORFEM
Morfem adalah satuan gramatikal terkecil yang memiliki sebuah makna. Dengan kata terkecil yang berarti “satuan” serta tidak dapat dianalisis menjadi lebih kecil lagi tanpa merusak maknanya.
-          Contoh :
Bentuk dari kata membeli yang dapat dianalisis menjadi dua bentuk  terkecil :
§  Pertama yaitu bentuk {me-} yakni merupakan morfem afiks yang secara gramatikal (makna yang mengalami proses morfologi )  memiliki sebuah makna.
§  Kedua yaitu bentuk {beli} yakni morfem dasar yang secara leksikal memiliki makna. Apabila bentuk beli dianalisis menjadi lebih kecil, maka menjadi be- dan li keduanya jelas tidak memiliki makna. Jadi, keduanya bukan morfem.
Ø  Identifikasi Morfem
Satuan bahasa merupakan komposit antara bentuk dan makna. Maka, untuk menetapkan sebuah bentuk adalah morfem dan bukan berdasarkan pada kriteria bentuk dan makna itu. Hal- hal berikut dapat dipedomani untuk menentukan morfem dan bukan morfem itu.
1.      Dua bentuk yang sama atau lebih memiliki makna yang sama merupakan sebuah morfem.
Contoh:
ü  Bulan depan dia akan menikah.
ü  Bulan November lamanya 30 hari.
Seperti kata bulan pada kedua kalimat tersebut merupakan sebuah morfem yang sama.
2.      Dua bentuk yang sama atau lebih memiliki makna yang berbeda merupakan dua morfem yang berbeda.
Contoh :
ü  Bank Indonesia memberi bunga 5 prsen per tahun.
ü  Dia datang membawa seikat bunga.
Seperti kata bunga pada kedua kalimat tersebut adalah dua buah morfem yang berbeda.
3.      Dua bentuk yang berbeda, tapi memiliki makna yang sama, merupakan dua morfem yang berbeda.
Contoh:
ü  Ayah pergi ke Medan.
ü  Bapak baru pulang dari Medan.
Seperti, kata Ayah dan kata Bapak pada kedua kalimat tersebut merupakan dua morfem yang berbeda.
4.      Bentuk- bentuk yang mirip tetapi maknanya sama adalah sebuah morfem yang sama, asal perbedaan bentuk itu dapat dijelaskan secara fonologis.
Contoh:
ü  melihat
ü  membina
ü  mendengar
ü  menyusul
ü  mengambil
ü  mengecat
Seperti, bentuk- bentuk me-, mem-, men-, meny-, meng-, dan menge- pada kata- kata tersebut merupakan sebuah morfem yang sama.
5.      Bentuk yang hanya muncul dengan pasangan satu- satunya juga sebuah morfem.
Contoh:
ü  Bentuk renta pada konstruksi tua renta
ü  Bentuk kuyup pada konstruksi basah kuyup
6.      Bentuk yang muncul berulang- ulang pada satuan yang lebih besar apabila memiliki makna yang sama juga merupakan morfem yang sama.
Contoh:
ü  membaca
ü  pembaca
ü  pembacaan
ü  bacaan
ü  terbaca
ü  keterbacaan
Seperti bentuk baca pada kata- kata tersebut adalah sebuah morfem yang sama.
7.      Bentuk yang muncul berulang- ulang pada satuan bahasa yang lebih besar (klausa, kalimat) apabila maknanya berbeda secara polisemi juga merupakan morfem yang sama.
Contoh:
ü  Ibunya menjadi kepala sekolah disana.
ü  Nomor teleponnya tertera pada kepala surat itu.
ü  Kepala jarum itu terbuat dari plastik.
ü  Setiap kepala mendapat bantuan sepuluh ribu rupiah.
ü  Tubuhnya memang besar tetapi saying kepalanya kosong.
Ø  Alomorf dan Morf
Morfem merupakan barang abstrak karena ada dalam konsep. Sedangkan almorf merupakan hal konkret yang ada dalam pertuturan, yang tidak lain dari realisasi dari morfem itu. Jadi, sebagai realisasi dari morfem itu, alomorf ini bersifat nyata/ ada. Pada umumnya sebuah morfem hanya memiliki sebuah alomorf. Akan tetapi, ada morfem yang direalisasikan dalam bentuk alomorf. Seperti, morfem {ber-} memiliki tiga bentuk alomorf seperti bagan di bawah ini
Morfem
Alomorf
Contoh (Pada Kata)
ber-
ber-
bertemu, berdoa
be-
beternak, bekerja
bel-
belajar
Malah morfem {me-} memiliki enam buah alomorf, seperti bagan berikut.

Morfem
Alomorf
Contoh (Pada Kata)
me-
me-
melihat, merawat.
mem-
membaca, membawa.
men-
menduga, mendengar.
meny-
menyisir, menyusul.
meng-
menggali, mengebor.
menge-
mengecat, mengetik.


            Alomorf memiliki istilah lain yaitu morf. Dalam kajian morfologi morf sendiri berarti bentuk yang belum diketahui statusnya, apakah sebagai morfem atau sebagai alomorf. Jadi, wujud fisik morf sama dengan wujud fisik alomorf. Sedangkan morfem adalah “abstraksi” dari alomorf yang ada.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar