KOMPOSISI
Komposisi adalah proses penggabungan dasar dengan dasar (biasanya
berupa akar maupun bentuk berimbuhan) untuk mewadahi suatu “konsep” yang belum
tertampung dalam sebuah kata. Oleh karena itu proses komposisi ini dalam bahasa
Indonesia merupakan suatu mekanisme yang cukup penting dalam pembentukan dan
pengayaan kosakata.
(Abdul Chaer, 2008 :209)
A.
Komposisi Nominal
Komposisi
nominal adalah komposisi yang pada satuan klausa berkategori nomina. Komposisi
nominal dapat di bentuk dari dasar:
Dasar
Komposisi Nominal
|
Contoh
|
nomina + nomina
|
Kakek nenek, meja kayu, sate kambing
|
nomina + verba
|
Meja makan, buku ajar, ruang tunggu
|
nomina + ajektifa
|
Guru muda, mobil kecil, meja hijau
|
adverbial + nomina
|
Bukan uang, banyak buaya, beberapa murid
|
Dalam kaitannya dengan masalah semantikdapat dibedakan adanya lima
macam komposisi nomina. Seperti sebagai berikut :
1)
Komposisi
Nominal Bermakna Gramatikal
Makna
gramatikal adalah makna yang muncul dalam proses penggabungan dasar dengan
dasar dalam pembentukan sebuah komposisi. Makna gramatikal yang muncul dalam
proses pembentukan komposisi nominal antara lain makna yang menyatakan:
No
|
Makna
|
Sisipan Kata
|
Komponen Makna
|
Contoh
|
1.
|
‘gabungan
biasa’
|
dan
|
1. (+ pasangan antonim relasional)
2. (+ anggota dari satu medan makna)
|
1.
ayah ibu
2.
cabai bawang
|
2.
|
‘bagaikan’
|
dari
|
(+ bagian dari unsur kedua)
(+ keseluruhan yang mencakup unsur pertama)
|
akhir
bulan
|
3.
|
‘kepunyaan
atau pemiliki’
|
milik
|
(+
benda termilik)
(
+ insan),(+ yang diinsankan),(+ pemilik)
|
rumah
nenek
|
4.
|
‘asal
bahan’
|
terbuat dari
|
(+
bahan pembuat unsur pertama)
|
jaket
kulit
|
5.
|
‘asal
tempat’
|
berasal dari
|
(+
tempat berasalnya unsur pertama)
|
dodol
garut
|
6
|
‘
bercampur atau dicampur dengan’
|
bercampur
|
(+
pencampur pada unsur pertama)
|
lontong
sayur
|
7
|
‘hasil
buatan’
|
buatan
|
(+
pembuat unsur pertama)
|
mobil
Jepang
|
8
|
‘tempat
melakuakn sesuatu’
|
tempat
|
(+
ruang)
(+
tindakan)
|
ruang
tunggu
|
9
|
‘kegunaan
tertentu’
|
untuk
|
(+
kegunaan)
(+
tindakan)
|
kapal
perang
|
10
|
‘bentuk’
|
berbentuk
|
(+
benda), (+ bentuk), (+ wujud)
|
paku
payung
|
11
|
‘jenis’
|
jenis
|
(+
benda generik)
(+
benda spesifik)
|
burung
merpati
|
12
|
‘keadaan’
|
dalam keadaan
|
(+
benda), (+ keadaan)
|
gubuk
reyot
|
13
|
‘seperti
atau menyerupai’
|
seperti atau serupa
|
(+
benda buatan)
(+
ciri khas benda)
|
garam
bubuk
|
14
|
‘jender
atau jenis kelamin’
|
berkelamin
|
(+
makhluk)
(+
gender)
|
ayam
jago
|
15
|
‘model’
|
model
|
(+
benda buatan), (+ ciri khas dari sesuatu)
|
rumah
Eropa
|
16
|
‘
memakai atau menggunakan’
|
memakai
|
(+
benda alat)
(+
bahan yang digunakan)
|
mesin
diesel
|
17
|
‘yang
di…’
|
yang di….
|
(+
perlakuan apabila unsur pertama)
|
ayam
goreng
|
18
|
‘ada
di…’
|
di
|
(+
kegiatan), (+ ruang) (+ tempat)
|
voli
pantai
|
19
|
‘yang
(biasa) melakukan’
|
yang melakukan atau yang mengerjakan
|
(+
pelaku)
(+
tindakan) atau (+ kegiatan)
|
tukang
pukul
|
20
|
‘wadah
atau tempat’
|
wadah atau tempat
|
(+
wadah)
(+
benda berwadah)
|
kaleng
susu
|
21
|
‘letak
atau posisi’
|
yang berada di…
|
(+
benda)
(+
posisi)
|
pintu
depan
|
22
|
‘mempunyai
atau dilengkapi dengan’
|
mempunyai atau dilengkapi dengan
|
(+
benda alat)
(+
pelengkap)
|
kursi
roda
|
23
|
‘jenjang,
tahap atau tingkat’
|
tahap atau tingkat
|
(+
kegiatan)
(
+ tahap) atau (+ tingkatan)
|
penelitian
lanjut
|
24
|
‘rasa
atau bau’
|
rasanya atau baunya
|
(+
benda rasa) atau (+ benda bau)
(+
rasa) atau (+ bau)
|
air
tawar
|
2)
Komposisi
Nominal Bermakna Indiomatik
§ Indiom penuh artinya, seluruh komposisi itu memiliki makna yang
tidak dapat diprediksi secara leksikal maupun secara gramatikal. Contoh: kumis
kucing ‘sejenis tanaman obat’, meja hijau ‘pengadilan’.
§ Indiom sebagian artinya, salah satu unsurnya masih memiliki makna
leksikalnya . Contoh: kata gaji pada komposisi gaji buta yang masih
memiliki makna leksikal dan yang bermakna indiomatik adalah kata buta.
3)
Komposisi
Nominal Metaforis
Komposisi ini merupakan sejumlah komposisi nominal yang salah satu
unsurnya digunakan secara metaforis, yakni mengambil salah satu komponen makna
yang dimiliki oleh unsur tersebut. Contoh: komposisi kaki meja diberi
makna metaforis dari komponen makna kaki, yaitu (+ penunjang berdirinya
tubuh).
4)
Komposisi
Nominal Nama dan Istilah
Komposisi ini tidak bermakna gramatikal, tidak bernama idiomatic,
juga tidak bermakna metaforis. Beberapa nama dan istilah diberikan sebagai
contoh di bawah ini:
Nama
|
Istilah
|
Hotel Indonesia
|
lepas landas
|
Jalan Jagorawi
|
anak angkat
|
Tanah Abang
|
garam beryodium
|
5)
Komposisi
Nominal dengan Adverbia
Makna komposisi jenis ini ditentukan oleh makna “leksikal” dari
kata adverbial itu. Adverbia yang mendampingi nomina adalah adverbial yang
menyatakan negasi, yaitu bukan, tiada dan tanpa, dan adverbial yang
menyatakan jumlah, yaitu beberapa, banyak, sedikit, sejumlah, jarang, kurang.
Contoh: bukan anjing, tiada air, tanpa uang.
B.
Komposisi Verbal
Komposisi verbal adalah komposisi yang pada satuan klausa
berkategori verbal. Sebagai pengisi fungsi predikat komposisi menyanyi menari
dan datang menghadap berkategori verba. Komposisi verbal dapat dibentuk dari
dasar:
Dasar
Komposisi Nominal
|
Contoh
|
verba + verba
|
menyanyi menari, datang menghadap
|
verba + nomina
|
membanting tulang, makan tangan
|
verba + ajektifa
|
lompat tinggi, lari cepat
|
adverbia + verba
|
sudah makan, tidak datang
|
1) Komposisi Verbal Bermakna Gramatikal
Dalam proses pembentukan komposisi verbal muncul beberapa makna
gramatikal, antara lain adalah makna yang menyatakan:
No
|
Makna
|
Sisipan Kata
|
Komponen makna gramatikal
|
Contoh
|
1.
|
‘gabungan
biasa’
|
dan
|
Bersinonim, satu medan makna, berantonim
|
Caci
maki,, makan minum, jatuh bangun
|
2.
|
‘gabungan
mempertentangkan’
|
atau
|
pasangan berantonim
|
hidup
mati
|
3.
|
‘sambil’
|
sambil
|
(+
tindakan) dan (+ gerak)
(+
tindakan) dan (- gerak)
|
datang
menagis
|
4.
|
‘lalu’
|
lalu
|
(+
tindakan) dan (+ gerak)
(+
tindakan) dan (- gerak)
|
datang
marah- marah
|
5.
|
‘untuk’
|
untuk
|
(+
tindakan) dan (+ gerak), (+ sasaran)
|
menagih
hutang
|
6
|
‘ dengan’
|
dengan
|
(+
tindakan) dan (+ gerak)
(+
tindakan) dan (+ keadaan)
|
datang
merangkak
|
7
|
‘secara’
|
buatan
|
(+
tindakan), (+ cara)
|
lari
cepat
|
8
|
‘alat’
|
menggunakan
|
(+ tindakan)
(+ alat) atau (+ yang digunakan)
|
balap
mobil
|
9
|
‘waktu’
|
waktu
|
(+
kegiatan)
(+
saat) atau (+ ketika)
|
ronda
malam
|
10
|
‘karena’
|
karena
|
(+
kejadian), (+ penyebab)
|
mabuk
laut
|
11
|
‘terhadap’
|
terhadap atau akan
|
(+
peristiwa)
(+
bahaya)
|
tahan
napas
|
12
|
‘menjadi’
|
menjadi
|
(+
penyebab), (+ akibat)
|
jatuh
cinta
|
13
|
‘sehingga’
|
sehingga atau sampai
|
(+
tindakan)
(+
kesudahan)
|
tembak
mati
|
14
|
‘menuju’
|
ke atau menuju
|
(+
gerak arah), (+ gerak tujuan)
|
belok
kiri
|
15
|
‘arah
kedatangan’
|
dari
|
(+
gerak arah), (+ tempat kegiatan)
|
pulang
kerja
|
16
|
‘seperti’
|
seperti atau sebagai
|
(+
keadaan)
(+
perbandingan)
|
mati
kutu
|
2) Komposisi Verbal Bermakna Indiomatikal
Yaitu
makna yang tidak dapat ditelusuri atau diprediksi baik secara leksikal maupun
gramatikal. Contoh: gigit jari dalam arti ‘tidak mendapat apa-apa. Berkenaan
dengan konstruksi predikat + objek ini, maka makna verba yang menjadi predikat
itu sangat tergantung pada nomina, sebagai objek yang mengikutinya.
a.
Bermakna
gramatikal : makan tempe, mengambil uang, menjual sepeda.
b.
Bermakna
indiomatikal : makan tangan, mengambil hati, menjual gigi.
c.
Bermakna
polisemi : makan waktu, mengambil pegawai baru, menjual murah.
3) Komposisi Verbal dengan Adverbia
Verba sebagai pengisi fungsi predikat dalam sebuah klausa
seringkali didampingi oleh sebuah adverbia atau lebih. Adverbia pendamping
verba adalah:
a.
Adverbia
negasi : tidak, tak, tanpa.
b.
Adverbia
kala: sudah, sedang, tengah, lagi, akan.
c.
Adverbia
keselesaian : sudah, sedang, tengah, belum.
d.
Adverbial
aspectual : boleh, wajib, harus, dapat, ingin, mau.
e.
Adverbial
frekuensi : sering, jarang, pernah, acapkali.
f.
Adverbia
kemungkinan : mungkin, pasti, barang kali, boleh jadi.
Contoh : tidak makan, sudah tidak makan, tidak akan makan, dsb
C.
Komposisi Ajektival
Komposisi ajektival adalah komposisi yang pada satuan klausa,
berkategori ajektiva. Komposisi ajektifal dapat dibentuk dari dasar:
Dasar
Komposisi Nominal
|
Contoh
|
ajektifa + ajektifa
|
tua muda, besar kecil
|
ajektifa + nomina
|
merah darah, keras hati
|
ajektifa + verba
|
takut pulang, malu bertanya
|
adverbia + ajektifa
|
tidak berani, sangat indah
|
Dalam kaitannya dengan masalah semantic ada tiga macam komposisi
ajektifal, seperti akan dibicarakan seperti berikut:
1)
Komposisi
Ajektival Bermakna Gramatikal
No
|
Makna
|
Sisipan Kata
|
Komponen Makna
|
Contoh
|
1.
|
‘gabungan
biasa’
|
dan
|
bersinonim, berantonim atau beroposisi, sejalan atau tidak
bertentangan
|
Segar bugar,
baik buruk
|
2.
|
‘alternatif
atau pilihan’
|
atau
|
pasangan berantonim
|
panjang
pendek
|
3.
|
‘seperti’
|
milik
|
(+
warna), (+ benda berwarna)
|
merah
jambu
|
4.
|
‘serba’
|
sama
|
komposisi,
reduplikasi
|
putih-putih
biru-biru
|
5.
|
‘untuk’
|
untuk
|
(+
sikap batin)
(+
kejadian) atau (+ peristiwa)
|
malu
datang
|
6
|
‘ kalau’
|
kalau
|
(+
perasaan batin), (+ tindakan)
|
senang
melihat
|
2)
Komposisi
Ajektival Bermakna Idiomatiakal
Ada sejumlah komposisi ajektival bermakna idiomatical, yakni makna
yang tidak dapat diprediksi secara leksikal maupun gramatikal. Contoh : tinggi
hati ‘angkuh’.
3)
Komposisi
Ajektival dengan Adverbial
Ada dua macam
adverbia yang mendampingi ajektiva untuk membentuk ajektival:
·
Adverbia
negasi (tidak) contoh: tidak bagus, tidak baik, tidak mudah.
·
Adverbia
derajat ( agak, sama, lebih, kurang, sangat, amat, sekali) contoh: agak tinggi,
kurang indah, sangat panjang, amat nakal, dan merah sekali.
(Abdul Chaer,
2008 : 216- 234)