Rabu, 21 Desember 2016

8. Konversi

Minggu, 27 November 2016

7. Komposisi

KOMPOSISI
Komposisi adalah proses penggabungan dasar dengan dasar (biasanya berupa akar maupun bentuk berimbuhan) untuk mewadahi suatu “konsep” yang belum tertampung dalam sebuah kata. Oleh karena itu proses komposisi ini dalam bahasa Indonesia merupakan suatu mekanisme yang cukup penting dalam pembentukan dan pengayaan kosakata.
            (Abdul Chaer, 2008 :209)

A.    Komposisi Nominal
Komposisi nominal adalah komposisi yang pada satuan klausa berkategori nomina. Komposisi nominal dapat di bentuk dari dasar:
Dasar Komposisi Nominal
Contoh
nomina + nomina
Kakek nenek, meja kayu, sate kambing
nomina + verba
Meja makan, buku ajar, ruang tunggu
nomina + ajektifa
Guru muda, mobil kecil, meja hijau
adverbial + nomina
Bukan uang, banyak buaya, beberapa murid
Dalam kaitannya dengan masalah semantikdapat dibedakan adanya lima macam komposisi nomina. Seperti sebagai berikut :
1)      Komposisi Nominal Bermakna Gramatikal
Makna gramatikal adalah makna yang muncul dalam proses penggabungan dasar dengan dasar dalam pembentukan sebuah komposisi. Makna gramatikal yang muncul dalam proses pembentukan komposisi nominal antara lain makna yang menyatakan:



No
Makna
Sisipan Kata
Komponen Makna
Contoh
1.
‘gabungan biasa’
dan
1. (+ pasangan antonim relasional)
2. (+ anggota dari satu medan makna)
1. ayah ibu
2. cabai bawang
2.
‘bagaikan’
dari
 (+ bagian dari unsur kedua)
 (+ keseluruhan yang mencakup unsur pertama)
akhir bulan
3.
‘kepunyaan atau pemiliki’
milik
(+ benda termilik)
( + insan),(+ yang diinsankan),(+ pemilik)
rumah nenek
4.
‘asal bahan’
terbuat dari
(+ bahan pembuat unsur pertama)
jaket kulit
5.
‘asal tempat’
berasal dari
(+ tempat berasalnya unsur pertama)
dodol garut
6
‘ bercampur atau dicampur dengan’
bercampur
(+ pencampur pada unsur pertama)
lontong sayur
7
‘hasil buatan’
buatan
(+ pembuat unsur pertama)
mobil Jepang
8
‘tempat melakuakn sesuatu’
tempat
(+ ruang)
(+ tindakan)
ruang tunggu
9
‘kegunaan tertentu’
untuk
(+ kegunaan)
(+ tindakan)
kapal perang
10
‘bentuk’
berbentuk
(+ benda), (+ bentuk), (+ wujud)
paku payung
11
‘jenis’
jenis
(+ benda generik)
(+ benda spesifik)
burung merpati
12
‘keadaan’
dalam keadaan
(+ benda), (+ keadaan)
gubuk reyot
13
‘seperti atau menyerupai’
seperti atau serupa
(+ benda buatan)
(+ ciri khas benda)
garam bubuk
14
‘jender atau jenis kelamin’
berkelamin
(+ makhluk)
(+ gender)
ayam jago
15
‘model’
model
(+ benda buatan), (+ ciri khas dari sesuatu)
rumah Eropa
16
‘ memakai atau menggunakan’
memakai
(+ benda alat)
(+ bahan yang digunakan)
mesin diesel
17
‘yang di…’
yang di….
(+ perlakuan apabila unsur pertama)
ayam goreng
18
‘ada di…’
di
(+ kegiatan), (+ ruang) (+ tempat)
voli pantai
19
‘yang (biasa) melakukan’
yang melakukan atau yang mengerjakan
(+ pelaku)
(+ tindakan) atau (+ kegiatan)
tukang pukul
20
‘wadah atau tempat’
wadah atau tempat
(+ wadah)
(+ benda berwadah)
kaleng susu
21
‘letak atau posisi’
yang berada di…
(+ benda)
(+ posisi)
pintu depan
22
‘mempunyai atau dilengkapi dengan’
mempunyai atau dilengkapi dengan
(+ benda alat)
(+ pelengkap)
kursi roda
23
‘jenjang, tahap atau tingkat’
tahap atau tingkat
(+ kegiatan)
( + tahap) atau (+ tingkatan)
penelitian lanjut
24
‘rasa atau bau’
rasanya atau baunya
(+ benda rasa) atau (+ benda bau)
(+ rasa) atau (+ bau)
air tawar

2)      Komposisi Nominal Bermakna Indiomatik
§  Indiom penuh artinya, seluruh komposisi itu memiliki makna yang tidak dapat diprediksi secara leksikal maupun secara gramatikal. Contoh: kumis kucing ‘sejenis tanaman obat’, meja hijau ‘pengadilan’.
§  Indiom sebagian artinya, salah satu unsurnya masih memiliki makna leksikalnya . Contoh: kata gaji pada komposisi gaji buta yang masih memiliki makna leksikal dan yang bermakna indiomatik adalah kata buta.
3)      Komposisi Nominal Metaforis
Komposisi ini merupakan sejumlah komposisi nominal yang salah satu unsurnya digunakan secara metaforis, yakni mengambil salah satu komponen makna yang dimiliki oleh unsur tersebut. Contoh: komposisi kaki meja diberi makna metaforis dari komponen makna kaki, yaitu (+ penunjang berdirinya tubuh).

4)      Komposisi Nominal Nama dan Istilah
Komposisi ini tidak bermakna gramatikal, tidak bernama idiomatic, juga tidak bermakna metaforis. Beberapa nama dan istilah diberikan sebagai contoh di bawah ini:
Nama
Istilah
Hotel Indonesia
lepas landas
Jalan Jagorawi
anak angkat
Tanah Abang
garam beryodium
5)      Komposisi Nominal dengan Adverbia
Makna komposisi jenis ini ditentukan oleh makna “leksikal” dari kata adverbial itu. Adverbia yang mendampingi nomina adalah adverbial yang menyatakan negasi, yaitu bukan, tiada dan tanpa, dan adverbial yang menyatakan jumlah, yaitu beberapa, banyak, sedikit, sejumlah, jarang, kurang. Contoh: bukan anjing, tiada air, tanpa uang.
B.     Komposisi Verbal
Komposisi verbal adalah komposisi yang pada satuan klausa berkategori verbal. Sebagai pengisi fungsi predikat komposisi menyanyi menari dan datang menghadap berkategori verba. Komposisi verbal dapat dibentuk dari dasar:
Dasar Komposisi Nominal
Contoh
verba + verba
menyanyi menari, datang menghadap
verba + nomina
membanting tulang, makan tangan
verba + ajektifa
lompat tinggi, lari cepat
adverbia + verba
sudah makan, tidak datang
1)      Komposisi Verbal Bermakna Gramatikal
Dalam proses pembentukan komposisi verbal muncul beberapa makna gramatikal, antara lain adalah makna yang menyatakan:
No
Makna
Sisipan Kata
Komponen makna gramatikal
Contoh
1.
‘gabungan biasa’
dan
Bersinonim, satu medan makna, berantonim
Caci maki,, makan minum, jatuh bangun

2.
‘gabungan mempertentangkan’
atau
 pasangan berantonim

hidup mati
3.
‘sambil’
sambil
(+ tindakan) dan (+ gerak)
(+ tindakan) dan (- gerak)
datang menagis
4.
‘lalu’
lalu
(+ tindakan) dan (+ gerak)
(+ tindakan) dan (- gerak)
datang marah- marah
5.
‘untuk’
untuk
(+ tindakan) dan (+ gerak), (+ sasaran)
menagih hutang
6
‘ dengan’
dengan
(+ tindakan) dan (+ gerak)
(+ tindakan) dan (+ keadaan)
datang merangkak
7
‘secara’
buatan
(+ tindakan), (+ cara)
lari cepat
8
‘alat’
menggunakan
 (+ tindakan)
 (+ alat) atau (+ yang digunakan)
balap mobil
9
‘waktu’
waktu
(+ kegiatan)
(+ saat) atau (+ ketika)
ronda malam
10
‘karena’
karena
(+ kejadian), (+ penyebab)
mabuk laut
11
‘terhadap’
terhadap atau akan
(+ peristiwa)
(+ bahaya)
tahan napas
12
‘menjadi’
menjadi
(+ penyebab), (+ akibat)
jatuh cinta
13
‘sehingga’
sehingga atau sampai
(+ tindakan)
(+ kesudahan)
tembak mati
14
‘menuju’
ke atau menuju
(+ gerak arah), (+ gerak tujuan)
belok kiri
15
‘arah kedatangan’
dari
(+ gerak arah), (+ tempat kegiatan)
pulang kerja
16
‘seperti’
seperti atau sebagai
(+ keadaan)
(+ perbandingan)
mati kutu
2)      Komposisi Verbal Bermakna Indiomatikal
Yaitu makna yang tidak dapat ditelusuri atau diprediksi baik secara leksikal maupun gramatikal. Contoh: gigit jari dalam arti ‘tidak mendapat apa-apa. Berkenaan dengan konstruksi predikat + objek ini, maka makna verba yang menjadi predikat itu sangat tergantung pada nomina, sebagai objek yang mengikutinya.
a.       Bermakna gramatikal : makan tempe, mengambil uang, menjual sepeda.
b.      Bermakna indiomatikal : makan tangan, mengambil hati, menjual gigi.
c.       Bermakna polisemi : makan waktu, mengambil pegawai baru, menjual murah.
3)      Komposisi Verbal dengan Adverbia
Verba sebagai pengisi fungsi predikat dalam sebuah klausa seringkali didampingi oleh sebuah adverbia atau lebih. Adverbia pendamping verba adalah:
a.       Adverbia negasi : tidak, tak, tanpa.
b.      Adverbia kala: sudah, sedang, tengah, lagi, akan.
c.       Adverbia keselesaian : sudah, sedang, tengah, belum.
d.      Adverbial aspectual : boleh, wajib, harus, dapat, ingin, mau.
e.       Adverbial frekuensi : sering, jarang, pernah, acapkali.
f.       Adverbia kemungkinan : mungkin, pasti, barang kali, boleh jadi.
Contoh : tidak makan, sudah tidak makan, tidak akan makan, dsb
C.    Komposisi Ajektival
Komposisi ajektival adalah komposisi yang pada satuan klausa, berkategori ajektiva. Komposisi ajektifal dapat dibentuk dari dasar:
Dasar Komposisi Nominal
Contoh
ajektifa + ajektifa
tua muda, besar kecil
ajektifa + nomina
merah darah, keras hati
ajektifa + verba
takut pulang, malu bertanya
adverbia + ajektifa
tidak berani, sangat indah
Dalam kaitannya dengan masalah semantic ada tiga macam komposisi ajektifal, seperti akan dibicarakan seperti berikut:
1)      Komposisi Ajektival Bermakna Gramatikal
No
Makna
Sisipan Kata
Komponen Makna
Contoh
1.
‘gabungan biasa’
dan
bersinonim, berantonim atau beroposisi, sejalan atau tidak bertentangan
Segar bugar, baik buruk
2.
‘alternatif atau pilihan’
atau
 pasangan berantonim
panjang pendek
3.
‘seperti’
milik
(+ warna), (+ benda berwarna)
merah jambu
4.
‘serba’
sama
komposisi, reduplikasi
putih-putih
biru-biru
5.
‘untuk’
untuk
(+ sikap batin)
(+ kejadian) atau (+ peristiwa)
malu datang
6
‘ kalau’
kalau
(+ perasaan batin), (+ tindakan)
senang melihat

2)      Komposisi Ajektival Bermakna Idiomatiakal
Ada sejumlah komposisi ajektival bermakna idiomatical, yakni makna yang tidak dapat diprediksi secara leksikal maupun gramatikal. Contoh : tinggi hati ‘angkuh’.
3)      Komposisi Ajektival dengan Adverbial
Ada dua macam adverbia yang mendampingi ajektiva untuk membentuk ajektival:
·         Adverbia negasi (tidak) contoh: tidak bagus, tidak baik, tidak mudah.
·         Adverbia derajat ( agak, sama, lebih, kurang, sangat, amat, sekali) contoh: agak tinggi, kurang indah, sangat panjang, amat nakal, dan merah sekali.

(Abdul Chaer, 2008 : 216- 234)